Pada hari ini jum'at,03/10/2025, suasana Balai Desa terasa khidmat namun penuh semangat. Ruangan disiapkan untuk agenda penting yang menjadi salah satu pilar tata kelola pemerintahan desa yang akuntabel: Rapat Pembahasan Evaluasi Kinerja Perangkat Desa Triwulan III Bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
Pertemuan ini bukan sekadar rutinitas, melainkan momen krusial untuk melakukan refleksi kolektif atas perjalanan pembangunan dan pelayanan desa selama periode Juli hingga September ini. Dihadiri oleh seluruh jajaran Perangkat Desa—mulai dari Kepala Desa, Sekretaris Desa, Kepala Urusan (Kaur), hingga Kepala Seksi (Kasi)—serta seluruh anggota BPD sebagai representasi masyarakat dan mitra kritis pemerintah desa, rapat dibuka dengan sambutan yang menegaskan pentingnya sinergi dan transparansi.
Agenda utama dimulai dengan presentasi detail dari setiap bidang, memaparkan capaian kinerja mereka. Data dan fakta disajikan secara gamblang: mulai dari progres realisasi anggaran, keberhasilan program pemberdayaan masyarakat, efektivitas pelayanan administrasi, hingga tantangan yang dihadapi dalam penyerapan dana dan pelaksanaan proyek fisik.
Di sinilah peran BPD menjadi vital. Sebagai lembaga pengawas, BPD mengajukan pertanyaan mendalam, memberikan masukan konstruktif, dan melakukan koreksi berbasis aspirasi masyarakat. Diskusi berlangsung dinamis dan terbuka. Setiap poin evaluasi—baik yang menunjukkan keberhasilan maupun yang menyoroti area yang perlu ditingkatkan—dicatat dengan cermat.
Hasilnya, rapat ini menghasilkan sejumlah rekomendasi strategis dan rencana tindak lanjut yang konkret. Rekomendasi ini akan menjadi panduan untuk penajaman fokus di triwulan IV, memastikan bahwa program-program akhir tahun berjalan lebih efisien, tepat sasaran, dan membawa manfaat maksimal bagi seluruh warga desa.
Evaluasi kinerja ini bukan bertujuan mencari kesalahan, melainkan sebagai instrumen perbaikan berkelanjutan. Pertemuan ini mempertegas komitmen bersama antara Pemerintah Desa dan BPD untuk mewujudkan tata kelola desa yang efektif, transparan, dan partisipatif, demi tercapainya cita-cita desa yang mandiri.